29 Mei 2009

Bentuk dan Fungsi Bahasa


Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah bahasa. Dengan demikian fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai sarana komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau penulis) maupun sebagai komunikan (mitrabicara, penyimak, pendengar, atau pembaca).


Secara garis besar sarana komunikasi verbal dibedakan menjadi dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana komunikasi yang berupa bahasa tulis. Dengan begitu wacana atau tuturan pun dibagi menjadi dua macam: wacana lisan dan wacana tulis. Kedua macam bentuk wacana itu masing-masing memerlukan model (metode dan teknik) kajian yang berbeda. Di dalam penelitian/pengkajian wacana, kedua bentuk wacana itu pun terdapat pada sumber data yang berbeda. Bentuk wacana lisan misalnya terdapat pada pidato, siaran berita, khotbah, dan iklan yang disampaikan secara lisan. Sementara itu, bentuk wacana tulis didapatkan misalnya pada buku-buku teks, surat, dokumen tertulis, koran, majalah, prasasti, dan naskah-naskah kuno. Contoh—contoh model praktik analisis wacana lisan dan wacana tulis akan disajikan pada bagian kedua dari buku ini setelah uraian mengenai pengetahuan dasar dan teori wacana.


Berkaitan dengan fungsi bahasa, telah banyak para ahli bahasa yang membahas dan menjabarkannya secara lebih rinci. MAK Halliday, misalnya, di dalam tulisannya yang berjudul Explorations in the Functions of Language (1976; cetak ulang dari tahun 1973) pada bab 2, mengemukakan tujuh fungsi bahasa. Ketujuh fungsi bahasa yang dimaksud secara singkat dipaparkan sebagai berikut.

1. Fungsi instrumental (the instrumental function). Dalam hal ini bahasa berfungsi menghasilkan kondisi-kondisi tertentu dan menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu. Fungsi yang. pertama ini mengingatkan pada apa yang secara umum dikenal dengan perintah atau imperatif Kalimat-kalimat berikut ini mengandung fungsi instrumental dan merupakan tindakan-tindakan komunikatif yang menghasilkan kondisi-kondisi tertentu, misalnya:

a. Cepat, pergi!

b. Sampaikan salam hormat saya kepada Beliau!

c. Silakan Anda berangkat sekarang!

2. Fungsi regulasi (the regulatory function); Dalam hal ini bahasa berfungsi sebagai pcngawas, pengendali, atau pengatur peristiwa; atau berfungsi untuk mengendalikan serta mengatur orang lain. Perhatikanlah fungsi kalimat-kalimat berikut.

a. Kalau Anda tekun belajar maka Anda akan lulus dengan baik.

b. Kalau kamu mencuri maka kamu pasti dihukum.

c. Sekali berbohong maka kamu akan ditinggalkan kawan-kawanmu.

3. Fungsi pemerian atau fungsi representasi (the representational function). Dalam hal ini bahasa berfungsi untuk membuat pemyataan-pernyataan, menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan, atau melaporkan realitas yang sebenamya sebagaimana yang dilihat atau dialami orang. Misalnya:

a. Gula manis.

b. Bulan bersinar.

c. Jalan ke Tawangmangu naik turun dan berkelok-kelok.

4. Fungsi interaksi (the interactionalfunction). Dalam hal ini bahasa berfungsi menjamin dan memantapkan ketahanan dan keberlangsungan komunikasi serta menjalin interaksi sosial. Keberhasilan interaksi ini menuutut pengetahuan secukupnya mengenai logat, jargon, lelucon sebagai bumbu komunikasi, cerita rakyat (folklore), adat-istiadat dan budaya setempat (termasuk di dalamnya tatakrama pergaulan). Misalnya:

a. Penyapa hendaknya menyapa dengan sapaan yang tepat dan hormat.

b. Penutur sangat perlu mempertimbangkan siapa mitra tutumya dan bagaimana adat-istiadat serta budaya lokal yang berlaku pada suatu daerah tertentu.

5. Fungsi perorangan (the personalfunction). Fungsi ini memberi kesempatan kepada pembicara untuk mengekspresikan perasaan, emosi pribadi, serta reaksi-reaksi yang mendalam. Dalam hal ini bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi biasanya menunjukkan kepribadian seseorang. Dari bahasa yang dipakai oleh seseorang maka akan diketahui apakah dia sedang marah, jengkel, sedih, gembira, dan sebagainya.

6. Fungsi heuristik (the heuristic function). Fungsi ini melibatkan penggunaan bahasa untuk memperoleh ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan mempclajari seluk—beluk lingkungannya. Fungsi heuristik ini mengingatkan pada apa yang secara umum dikenal dengan pertanyaan, sebab fungsi ini sering disampaikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang menuntut jawaban. Secara khusus, anak-anak sering memanfaatkan penggunaan fungsi heuristik ini dengan berbagai pertanyaan "apa”, "mengapa”, dan “bagaimana” yang tidak putus-putusnya mengenai dunia sekeliling atau alam sekitar mereka. Misalnya:

a. Mengapa di dunia ini ada matahari?

b. Mengapa matahari bersinar?

c. Mengapa jika matahari tenggelam hari menjadi gelap?

7. Fungsi imajinatif (the imaginative function). Dalam hal ini bahasa berfungsi sebagai pencipta sistem, gagasan, atau kisah yang imajinatif. Fungsi ini biasanya untuk mengisahkan cerita·cerita, dongeng-dongeng, membacakan lelucon, atau menuliskan cerpen, novel, dan sebagainya. Melalui bahasa kita bebas menciptakan mimpi-mimpi yang mustahil sekalipun jika yang kita inginkan memang seperti itu. Dengan bahasa kita mengekspresikan perasaan dalam bentuk puisi yang indah. Pendek kata dengan bahasa kita bebas berimajinasi.


Sumber: Sumarlam. 2003. Analisis Wacana (Teori dan Praktik). Surakarta: Pustaka Cakra.