20 April 2009

Penafsiran Intonasi Akibat Manipulasi Tanda Baca dan Tulisan

PENAFSIRAN INTONASI
AKIBAT MANIPULASI TANDA BACA DAN TULISAN
DALAM “FORUM WEBGAUL”

NEHEMIA PURNANTO [1]
Drs. F.X. Sawardi, M.Hum.[2]


ABSTRAK

2008. Penafsiran Intonasi Akibat Manipulasi Tanda Baca dan Tulisan dalam “Forum WebGaul” Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah wujud manipulasi tanda baca dan tulisan dan penafsiran intonasi yang terbentuk akibat penggunaan manipulasi tanda baca dan tulisan dalam “Forum WebGaul”. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud manipulasi tanda baca dan tulisan, kemudian mendeskripsikan penafsiran intonasi yang terbentuk akibat penggunaan manipulasi tanda baca dan tulisan.


Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan. Metode penyediaan data dalam penelitian ini adalah metode simak, dengan teknik catat dan rekam. Data dalam penelitian ini ialah kalimat-kalimat dengan manipulasi tanda baca titik (.), tanya (?) dan seru (!), dan manipulasi tulisan. Sumber data dalam penelitian ini adalah situs internet yang beralamatkan www.webgaul.com (WebGaul). Teori-teori yang digunakan yakni teori tentang kalimat, tanda baca, intonasi, dan speech analyzer, yang merupakan ruang lingkup kajian fonologi.

Dari analisis dapat disimpulkan, wujud manipulasi tanda baca (titik, tanya dan seru) dan manipulasi tulisan yang diklasifikasikan berdasarkan jumlah dan letak manipulasi. Jumlah manipulasi tanda titik paling sedikit dua dan paling banyak tujuh. Letak manipulasi tanda titik berada di tengah dan di akhir kalimat. Jumlah manipulasi tanda tanya paling sedikit dua dan paling banyak empat. Letak manipulasi tanda tanya berada di akhir kalimat. Jumlah manipulasi tanda seru paling sedikit tiga dan paling banyak lima. Letak manipulasi tanda seru berada di akhir kalimat. Peneliti juga menemukan penggunaan manipulasi dengan dua jenis tanda baca (tanda titik yang diikuti tanda tanya, tanda titik yang diikuti tanda seru, dan tanda tanya yang diikuti tanda seru) dan tiga jenis tanda baca (tanda titik yang diikuti tanda tanya kemudian tanda seru). Wujud manipulasi tulisan berupa manipulasi huruf hidup, manipulasi huruf mati, atau kombinasi manipulasi huruf hidup dan huruf mati. Pemanipulasian terjadi hanya pada satu huruf saja. Jumlah manipulasi tulisan paling sedikit dua (pada huruf e) dan paling banyak duapuluh empat (pada huruf t). Letak manipulasi tulisan berada di akhir kalimat. Peneliti juga menemukan wujud kombinasi manipulasi tulisan yang diikuti manipulasi tanda baca.

Penafsiran intonasi yang terbentuk akibat penggunaan manipulasi tanda baca dan tulisan sebagai berikut. Semua tanda baca yang dimanipulasi dengan jumlah lebih dari satu, mempengaruhi penafsiran intonasi yang menjadi lebih panjang/kuantitas/durasi yang panjang. Semakin banyak jumlah manipulasinya, semakin panjang pula panjang/kuantitas/durasinya. Manipulasi tanda titik memiliki penafsiran intonasi yang cenderung panjang dan mendatar. Manipulasi tanda tanya memiliki penafsiran intonasi yang cenderung panjang dan bergelombang, yakni menaik atau menurun. Manipulasi tanda seru memiliki penafsiran intonasi yang panjang dan selalu cenderung menaik. Manipulasi dengan urutan tanda tanya yang diikuti tanda seru (?!) berarti memiliki intonasi tanya yang menaik. Manipulasi tulisan pada umumnya memiliki penafsiran intonasi yang cenderung panjang. Semakin banyak jumlah manipulasi huruf semakin panjang kuantitas atau durasinya. Huruf-huruf yang mendapat perpanjangan intonasi yakni semua vokal, konsonan bersuara, konsonan spiran (bunyi desis), konsonan trill (bunyi getar), konsonan likuida (lateral) dan konsonan nasal.


[1] Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, NIM C 0203041

[2] Dosen Pembimbing Skripsi