24 Mei 2010

Dasar Penelitian Dialektologi

Dasar Penelitian Dialektologi


Dialektologi merupakan ilmu tentang dialek (dialecte); atau cabang dari linguistik yang mengkaji perbedaan-perbedaan isolek dengan memperlakukan perbedaan tersebut secara utuh. Sebagai cabang dari linguistik, maka dengan sendirinya dialektologi dalam kajiannya selalu bertumpu pada konsep-konsep yang dikembangkan dalam linguistik (Mahsun, 1995:15). Konsep-konsep tersebut dimanfaatkan dalam kerangka deskripsi perbedaan unsur-unsur kebahasaan di antara daerah pengamatan dalam penelitian. Deskripsi perbedaan unsur kebahasaan mencakup semua bidang yang termasuk dalam kajian linguistik, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan leksikon. Deskripsi perbedaan linguistik yang akan dibahas adalah deskripsi unsur kebahasaan yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu perbedaan fonologi dan leksikon.

Perbedaan fonologi perlu dibedakan dengan perbedaan leksikon mengingat dalam penentuan isolek sebagai bahasa, dialek, atau subdialek dengan menggunakan dialektometri. Pada tataran leksikon, perbedaan-perbedaan fonologi (termasuk morfologi) dianggap tidak ada (Ayatrohaedi, 1985: 246-247).

Mahsun (1995: 24) menyatakan bahwa leksem-leksem yang merupakan realisasi dari satu makna terdapat di antara daerah-daerah pengamatan itu ditentukan sebagai perbedaan fonologis apabila:

1. Perbedaan yang terdapat pada leksem-leksem yang menyatakan makna yang sama itu muncul secara teratur atau merupakan korespondensi.

2. Perbedaan di antara leksem-leksem yang menyatakan makna yang sama itu berupa variasi jika perbedaan itu hanya terjadi pada satu atau dua bunyi.

Penelitian dialektologi bersifat diakronis. Mahsun (1995: 13) berpendapat, karena pembicaraan secara diakronis dimungkinkan dapat dilakukan jika telah tersedia bahan (hasil) yang bersifat sinkronis. Dengan demikian, ancangan teoretis yang digunakan dalam analisis data berupa ancangan sinkronis dan ancangan diakronis.

Ayatrohaedi. 1983. Dialektologi Sebuah Pengantar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mahsun. 1995. Dialektologi Diakronis; Sebuah Pengantar. Jogjakarta, UGM Press.