04 Mei 2010

PENELITIAN BAHASA

Penelitian Bahasa

Penelitian merupakan salah satu bagian di bidang pengembangan. Secara umum, ada dua macam penelitian, yaitu teoritis dan lapangan. Penelitian lapangan adalah mengamati apa yang ada di sekitar kita. Dalam linguistik, penelitian lapangan biasanya terkait dengan bilingualisme. Sedangkan dalam penelitian teoritis, peneliti dituntut untuk banyak membaca dan berani beradu argumen.

Sebenarnya, ada pedoman khusus dalam hal penyajian hasil penelitian. Secara umum, terdapat dua macam gaya, yaitu gaya Eropa dan Amerika yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut gaya Eropa, peneliti harus banyak membaca referensi. Akan tetapi, cara ini kurang praktis dalam hal penulisan sumber bacaan karena menggunakan footnote. Penulis bisanya merasa kesulitan jika menulis sumber yang sama dalam jumlah banyak. Gaya Eropa lebih praktis karena langsung menyebutkan sumber bacaan. Akan tetapi, penulis kadang hanya melakukan copy atau menjiplak dan tidak berasal dari sumber yang asli.

Namun yang jelas, ada tiga hal yang harus ada pada hasil penelitian, yaitu penjelasan, pengujian, dan penemuan. Jika tidak bisa mencakup semuanya, paling tidak salah satunya harus terkandung dalam suatu hasil penelitian.

Sekarang ini, penelitian di bidang struktur untuk linguistik semakin jarang. Padahal, jika bisa bersikap lebih jeli lagi, masih ada banyak hal yang bisa diteliti. Sebagai contoh adalah penelitian tentang objek (O1 dan O2), kajian komparatif pada bahasa-bahasa daerah dengan bahasa Indonesia, dan lain-lain. Penelitian yang semakin banyak dilakukan adalah penelitian di bidang sosiolinguistik yang meneliti pemakaian bahasa di suatu komunitas dan pragmatik yang mengkaji tentang akibat dari suatu percakapan (implikatur).

Sebagai seorang akademisi, mahasiswa di universitas-universitas seharusnya memiliki keunggulan, yaitu mengetahui teori dari akar-akarnya. Oleh karena itu, minat meneliti haruslah dikembangkan lagi dengan meningkatkan kemampuan bahasa tulis dan lisan.